Tipe Trader

Berdasarkan waktu trading dan target profitnya, Trader dibedakan atas beberapa tipe:

1.Scalper
Ini yang berasal dari bahasa inggris yang berarti “kutu loncat”. Mereka berpendapat keuntungan sedikit itu sudah cukup yang terpenting adalah stabilitasnya dan pergerakan sekecil apapun itu adalah peluang bagi mereka yang harus di manfaatkan.

Dalam sekali pembukaan mereka membuka dengan jumlah cukup besar karena target keuntungan mereka yang hanya 10 point dan dalam sehari mereka dapat melakukan entry tidak hanya sekali namun hingga 5 kali. bahkan lebih. Keuntungan yang di peroleh kurang lebih sama dengan trader harian. Mengapa tidak? ..10×5=50 lot.

Bedanya, ini lebih mudah karena yang di incar adalah keuntungan 10 point saja. Bayangkan saja jika mereka membuka lebih dari 5 kali bukan tidak mungkin keuntungan mereka melebihi trader harian. Time frame yang di gunakan untuk menentukan trend jangka panjang 1H dan untuk menentukan aksi, mereka menggunakan 5M.

Para trader ini biasanya bergabung dengan pialang luar karena mereka mencari pialang dengan spread yang sedikit. Semakin sedikit spread, semakin baik karena selisih 1 atau 2 point bagi mereka sangat penting. Bagaimana dengan resiko margin call jika mereka membuka dengan jumlah besar? Mereka berpendapat bahwa Stop Loss mereka sama dengan margin call mereka.

Keuntungan dari system ini adalah kemudahan dalam mendapatkan keuntungan karena yang di incar hanya 10 point. Dengan target 10 point mereka dapat meraihnya walaupun pasar sedang sepi sekalipun. Sebenarnya modal yang di pakaipun tak perlu besar yang terpenting adalah keaktifan trader itu sendiri.

Pengambilan target yang hanya 10 point membuat kita harus menentukan titik stop loss juga 10 point, memang anda pun bisa saja menentukan titik stop loss lebih dari itu bahkan anda bisa tidak menggunakan stop loss sama sekali namun itu hanya akan membuat anda rugi. Lho…kok rugi ? Bagaimana tidak rugi dengan anda menginginkan keuntungan yang hanya 10 point tetapi anda harus menanggung kemungkinan terjadinya margin call.



2.Day Trader
Trader metode ini kebanyakan membuka dan menutup posisi pada hari yang sama, mereka kebanyakan mengusahakan menutup harga sebelum awal minggu berikutnya. Mereka tidak akan menunggu hari senin di mana pola dan trend baru terjadi. Untuk menutup posisi namun mereka akan menutup pada hari sabtu. Untuk menentukan trend jangka panjang mereka menggunakan grafik 4H atau 1H dan untuk transaksi harian mereka menggunakan grafik 15M.

Waktu yang relatif singkat membuat mereka mengambil target keuntungan dalam kisaran di bawah 100point. Target mereka berkisar 30-50 itulah yang menyebabkan mereka dapat membuka posisi beberapa kali pada satu harinya. Bahkan ada trader yang membuka posisi hingga 13 lot padahal modal yang mereka miliki hanya $500.

Metode ini memungkinkan anda untuk mendapatkan banyak kesempatan melakukan aksi beli atau jual. Hampir setiap hari kesempatan itu muncul di berbagai pasangan mata uang utama karana target keuntungan mereka tidak terlalu besar. Mereka tidak begitu peduli dengan trend jangka panjang karena menurut mereka trading adalah hari ini. Maka dari itu mereka hanya menggunakan grafik dalam waktu yang relative pendek misalkan M15 atau M5.

Metode ini membutuhkan pemantauan yang cukup sering perharinya jika itu tidak di lakukan maka mereka dapat kehilangan kesempatan karena harga dapat berubah dalam hitungan detik. Semakin sering mereka membuka posisi maka semakin besar pula resiko yang akan di hadapi. Kebanyakan Day Trader sering mengalami kerugian di karenakan ketidakmahiran membaca grafik dengan cepat. Dalam melakukan trading kesabaran adalah peranan yang sangat penting di banding faktor lainnya.


3. Swing Trader 
Seorang trader yang seperti ini cenderung membuka sejumlah lot dan menempatkan target keuntungan yang besar. Mereka kebanyakan menahan posisi mereka hingga berhari-hari, berbulan-bulan bahkan sampai setahun untuk mendapatkan posisi yang tepat agar mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Mereka lebih cenderung melakukan pergerakan saat trend sangat rendah atau sangat tinggi. Modal yang mereka miliki pun cukup besar sekitar $3000, mereka juga menggunakan fasilitas Stop Loss dalam titik yang cukup tinggi juga.

Trader ini kebanyakan menggunakan grafik harian untuk membuka posisi. Mereka menentukan trend yang terjadi jika posisi menunjukan trend akan naik maka akan melakukan pembelian tanpa melakukan penjualan sama sekali. Saat grafik harian menunjukan trend naik dan perjam belum menunjukan pergerakan maka para trader akan menunggu hingga grafik tersebut bergerak. Setelah melakukan pembelian mereka tinggal menentukan keuntungan yang ingin di peroleh. Sebagian besar dari mereka menargetkan keuntungan di atas 100 point.

Mereka lebih menggunakan metode ini di karenakan metode ini lebih mudah digunakan untuk memprediksi harga. Semakin besar waktu yang digunakan semakin mudah menggunakannya, sebaliknya semakin kecil waktu makan semakin sulit karena semakin bergerigi. Dengan waktu penggunaan yang cukup besar mereka tinggal memantau pergerakan harga perhari sehingga mereka akan semakin santai dalam bertrading.

Dalam metode ini tidak cukup dengan modal yang cuma ratusan dolar, paling tidak untuk menggunakan metode ini anda memerlukan $3000. Bahkan ada yang menggunakan modal hingga puluhan ribu dolar walaupun seringkali mereka tidak dapat menentukan posisi, padahal mereka yang melakukan metode lain telah mendapatkan keuntungan. Kesempatan mereka sedikit karena mereka hanya menunggu posisi harga pada titik berbahaya yaitu titik batasan penawaran atau permintaan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by WordPress